Lembaran Daun

"Katakanlah : 'Hai hamba-hamba Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang'." (Q.S. Az Zummar [39] : 53)

Sungguh indah ayat ini, Allah menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran, namun setelah itu tidak ada kalimat yang berbau murka. Justru Allah memperingatkan kita untuk tidak berputus asa dari rahmat-Nya. Allah pun menjanjikan untuk mengampuni dosa-dosa kita.

Rasulullah pernah bersabda, "Allah akan lebih senang lagi melihat hamba-Nya yang berlumuran dosa berjalan kembali menuju-Nya."


Kebohongan Sang Ibu

Kabohongan memang menyakitkan, lebih menyakitkan daripada tusukan seribu pedang. Namun kebohongan yang satu ini justru akan menyejukan hati kita jika kita mengerti makna yang sesungguhnya. Ibarat aura yang membuat mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Kisahku yang bermula ketika aku masih kecil. Aku terlahir sebagai seorang laki-laki yang hidup dalam keluarga yang miskin. Untuk makan sehari-hari saja sangat sulit. Ketika makan, ibu selalu memberikan porsi makanannya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata, "Makanlah nak, ibu tidak lapar." (KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA)


Maafkan Aku Ibu

Pada malam itu,Ana bertengkar dengan ibunya. karena sanngat marah, Ana segera pergi meninggalkan rumah tanpa membawa apa-apa. Dalam perjalanan, ia baru menyadari bahwa ia tidak membawa uang sama sekali. Ana memutuskan untuk pergi ke rumah temannya, Rani.

Sesampainya di Rumah Rani, Ana langsung bertemu dengan Rani yang kebetulan sedang duduk di depan rumah. Rani dengan ramah menyambut Ana, dan Ana langsung menceritakan masalahnya kepada Rani.

"Aku bertengkar dengan ibuku dan pergi dari rumah, tapi aku lupa membawa uang.""Ya sudah, lebih baik kamu tidur disini untuk sementara. Hari sudah sangat malam.""Terima kasih Ran, kamu memang temanku yang baik.""Sama-sama An, aku akan menyiapkan tempat tidurmu dulu."


Berbagi Cinta

Setiap tahun, ayah saya punya kebiasaan berkeliling ke berbagai panti asuhan dan rumah anak yatim. Kunjungan biasanya dilakukan dua kali, di awal dan di akhir bulan Ramadhan. Kunjungan pertama adalah survey untuk mengetahui kebutuhan panti asuhan atau rumah anak yatim. Kunjungan kedua membawa bantuan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.


Ketika berkunjung ke salah satu rumah anak yatim, ayah angkat saya bertemu dengan seorang bocah bernama Nina."Nina, apa yang kamu mau sayang?" Begitu ayah saya membuka percakapan."Nina mau baju baru? Sepatu baru? Tas baru? Atau apa nak?" Tambah ayah saya."Nggak ah, ntar om marah." Jawab Nina"Nggak sayang, om nggak akan marah."Ayah saya menimpali"Nggak ah, ntar om marah." Nina mengulangi jawabannya lagi

Aku Sayang Ibu

Seorang anak menemui ibunya yang sedang sibuk menyiapkan makan malam di dapur lalu mengulurkan selembar kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu segera melap tangannya dan menyambut kertas yang diulurkan oleh sang anak lalu membacanya.

Biaya membantu ibu :
1. Membantu ibu pergi belanja : Rp 10.000
2. Membantu memasak : Rp 5.000
3. Membantu menjaga adik : Rp 15.000
4. Membantu mencuci pakaian : Rp 10.000
5. Membantu mengepel : Rp 10.000
Total biaya membantu ibu : Rp 50.000





 
Indonesia POLRI BNN STMIK Swadharma logo_sma_muga
kompas_muda Aqua kompas